Sejarah Desa

Pada jaman dahulu kala ada dua orang bangsawan dari Solo sedang melakukan perjalanan. Kedua orang itu bernama mbah Wanom dan mbah Wates. Karena kesaktiannya, kedua orang tadi tiba di hutan yang sekarang bernama Pesalakan dengan lewat di atas air sungai. Ketika sampai di hutan salak, kedua orang tersebut berhenti dan merasakan tempat itu akan cocok kalau dibuka menjadi perkampungan. Merasa terpanggil, kedua orang tersebut mulai membuka hutan yang penuh ditumbuhi pohon salak. Dan sebagai pertanda bahwa di tempat itu dulu banyak pohon salak maka tempat yang baru di buka itu diberi nama dengan desa Pesalakan artinya tempat banyak tumbuhan pohon Salak. Karena sudah merasa cocok menemukan tempat tinggalnya kedua orang tadi tidak lagi mengembara. Jadilah mereka sebagai orang yang sangat dihormati oleh penduduk yang datang dan ikut bermukim, karena jasa-jasanya berhasil membuka hutan untuk dijadikan perkampungan. Mbah anom dan mbah Wates bersama-sama penduduk bahu  membahu membangun desa Pesalakan hingga menjadi perkampungan yang ramai. Setelah meninggal dunia, kedua orang tersebut dimakamkan di pemakaman Pesalakan dan penduduk menghormatinya sebagai leluhur orang-orang Pesalakan.